Mengapa Pendidikan Penting Bagi Manusia
Mengapa Pendidikan Penting Bagi Manusia – Halo Bapak dan Ibu Guru, bagaimana kegiatan belajar mengajar di masa pandemi COVID-19? Lebih mudah mengatur siswa jika bersekolah online, bukan? Katanya, rasa hormat dan apresiasi terhadap percakapan di kelas online juga dipengaruhi oleh karakter siswanya lho. Ini semua adalah hasil pembelajaran dari pendidikan karakter. Oleh karena itu, artikel ini membahas tentang pentingnya pendidikan karakter bagi anak, metode, tujuan dan fungsi pendidikan karakter.
Dalam dunia pendidikan, karakter merupakan salah satu hal yang perlu kita semua perhatikan. Karakter merupakan salah satu sifat yang membentuk pribadi yang baik, bijaksana, bertanggung jawab, jujur dan mampu menghargai orang lain.
Mengapa Pendidikan Penting Bagi Manusia
Untuk memahami lebih dalam mengenai pendidikan karakter, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu pentingnya pendidikan dan karakter.
Sdn Ungaran 1 Yogyakarta
Singkatnya, pendidikan adalah proses mempelajari pengetahuan, kebiasaan dan keterampilan dari masyarakat, yang diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya melalui proses sosialisasi.
Karakter adalah sifat atau budi pekerti, akhlak atau kepribadian seseorang yang dipelajari dan diwariskan dalam perjalanan kehidupan. Adanya karakter berarti adanya landasan soft skill yang justru menunjang tingkat keberhasilan seseorang dalam kehidupannya di masa depan. Ini merupakan kemampuan yang harus dimiliki setiap manusia dan harus terus dibangun.
Pendidikan karakter formal merupakan pendidikan yang sistematis dan terencana untuk mendidik, memberdayakan dan mengembangkan peserta didik agar dapat memaksimalkan pengembangan pribadinya. Dengan demikian individu dapat tumbuh menjadi individu yang dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri, keluarga, bangsa dan negara.
Para pendahulu kita juga membentuk bagaimana pendidikan seharusnya berjalan. Ki Hadjar Dewantara dalam bukunya 60 Tahun Tamensiswa lebih jauh merefleksikan bagaimana mengembangkan kepribadian suatu bangsa melalui pendidikan. Menurutnya, kecerdasan mental menjadi hal yang utama, karena dapat membangun watak manusia dengan baik dan kokoh, sehingga dapat terwujud kepribadian dan budi pekerti. Lanjutnya, jika hal ini dilakukan dalam sistem pendidikan dan diinternalisasikan dalam diri individu, maka keinginan dan kebiasaan buruknya akan selalu teratasi.
Hak Anak Untuk Mendapatkan Pendidikan Berkualitas: Mewujudkan Masa Depan Cerah
Ki Hadjar Dewantara dalam bukunya “Karya Ki Hadjar Dewantara Bagian II A: Kebudayaan” menguraikan hakikat pendidikan. Menurutnya, pendidikan adalah suatu upaya kebudayaan yang bertujuan untuk mengarahkan kehidupan, pertumbuhan jiwa dan raga anak, agar sifat bawaan setiap individu dan pengaruh lingkungan membawa kepribadiannya pada kemanusiaan. Maksudnya tujuan pendidikan adalah untuk mengubah manusia menjadi manusia yang beradab dan memanusiakan manusia.
Penjelasan Ki Hadjar Dewantara di atas menegaskan bahwa pendidikan merupakan pedoman dalam kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan anak. Artinya pertumbuhan kehidupan anak bergantung pada kemampuan atau kemauan pendidik. Setiap anak memiliki kekuatan, pengalaman dan kekayaan pada setiap anak. Pendidik harus mengarahkan dan memperkuat apa yang ada pada setiap anak untuk meningkatkan perilaku, gaya hidup, dan pertumbuhannya.
Pendidikan karakter bertujuan untuk membangun dan melatih pengembangan diri secara utuh untuk membentuk kemampuan individu. Lalu apa yang harus membentuk pendidikan karakter?
Sesuai Peraturan Presiden Peningkatan Pendidikan Kepribadian (PPK), masyarakat mewajibkan masyarakat memperdalam nilai-nilai inti yaitu nasionalisme, kemandirian, agama, integritas, dan gotong royong atau gotong royong. Harapannya, nilai-nilai yang dibawanya dapat diterapkan dalam bentuk apa pun, khususnya dalam sistem pendidikan kita saat ini.
Ini Rahasia Metodologi Islam Yang Digunakan Pendidikan Dasar Di Barat
Karena perkembangan zaman dan teknologi yang semakin pesat, maka penguatan pendidikan karakter digalakkan. Oleh karena itu perlu adanya penguatan individu dalam dirinya agar dapat terus berkembang tanpa mendistorsi budaya asli Indonesia. Pendidikan karakter juga menjamin kepribadian bangsa tetap menjadi karakter bangsa Indonesia.
Pendidikan karakter sebagaimana disebutkan di atas hendaknya diterapkan pada seluruh lapisan masyarakat. Di lembaga pendidikan, penekanannya adalah pada sistem pengajaran dalam pendidikan karakter, sehingga peserta didik dapat dipersiapkan secara ilmiah dan menonjol sebagai pribadi. Lembaga pendidikan harus mempersiapkan peserta didik yang kuat moral, spiritual, dan tentunya nilai-nilai keilmuan.
Lalu bagaimana cara mempromosikan pendidikan karakter? Pembinaan karakter bisa dimulai dari hal terkecil seperti memberi salam saat masuk dan keluar ruangan, menghormati orang yang lebih tua, kebiasaan membantu orang lain ketika dalam kesulitan dan hal-hal lain yang dapat menumbuhkan karakter anak.
Cara yang tepat untuk memajukan pendidikan karakter dimulai dari pemahaman kita bahwa masa depan anak ada di tangan guru. Sehingga mereka akan meniru dan belajar dari apa yang kita lakukan. Anak akan menerapkan pembelajaran gotong royong dan membiasakan diri menjaga lingkungan sekitar. Hal ini bisa dilakukan dari hal terkecil, seperti ketika ada teman yang meninggalkan pulpen, tolong ambilkan pulpen tersebut. Masih banyak hal kecil lainnya yang bisa dibangun dalam pendidikan karakter.
Bagian 1 B. Pentingnya Pendidikan
Belajar menghargai orang lain bahkan dalam hal terkecil pun bisa diterapkan pada anak dengan cara menghargai apa yang bisa mereka lakukan, baik dalam hal pekerjaan, pekerjaan rumah, dan lain-lain. Hal di atas dapat menumbuhkan rasa toleransi dan menghargai perbedaan antar manusia.
Bapak dan Ibu Teacher, mantan presiden Amerika Serikat Theodore Roosevelt, mempunyai pemikiran menarik mengenai pendidikan karakter ini. Dikatakannya bahwa “mendidik seseorang tanpa mendidik karakternya merupakan cara mendidik yang menimbulkan ancaman terhadap lingkungan masyarakat.” Artinya orang yang cerdas dan mempunyai kecerdasan yang tinggi padahal mempunyai moral dan akhlak yang rendah sungguh merupakan ancaman bagi lingkungan sekitarnya.
Hal di atas adalah akibat dari rendahnya moral dan rendahnya karakter individu. Apabila tingkat moral dan karakter individu rendah maka akan menimbulkan kerusakan pada individu tersebut. Mereka akan melakukan apapun yang mereka inginkan tanpa mempedulikan lingkungan sekitar mereka. Oleh karena itu, sangat penting agar lingkungan sekolah dapat mengedepankan pendidikan karakter dengan baik dan efektif. Menghasilkan lulusan yang cerdas, berpengetahuan luas, rendah hati dan peduli terhadap lingkungan.
Secara umum tugas pendidikan karakter di sekolah adalah membentuk watak dan kepribadian seseorang agar menjadi manusia yang mempunyai nilai moral yang tinggi, toleransi yang tinggi, berperilaku baik dan berakhlak mulia. Sebagai guru, kita bertanggung jawab untuk melatih siswa yang kelak akan menjadi dewasa.
Aksi Nyata 2 Mengapa Kurikulum Perlu Diubah?
Nah, sekarang sudah tahu kan betapa pentingnya pendidikan karakter bagi anak. Anak-anak perlu menyeimbangkan kehidupannya dengan pengetahuannya. Guru juga dapat berlangganan kelas untuk menunjang pembelajaran di sekolah, terutama di masa pandemi COVID-19. Untuk menggunakan layanan ini, klik banner di bawah ini!
Hasan, Said Hamid, dkk. 2010. Pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Jakarta: Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional2 Sifat Manusia Manusia sebagai makhluk paling sempurna di muka bumi, berbeda dan memiliki kelebihan dari makhluk lainnya. Akal merupakan sesuatu yang dimiliki manusia dan sangat berguna untuk mengatur naluri dan ego manusia untuk mencapai tujuan hidup. Hakikat manusia dapat berupa makhluk individu, makhluk sosial, makhluk pedagogis, dan manusia sebagai makhluk beragama.
Teori kebutuhan Maslow merupakan konsep aktualisasi diri, yaitu keinginan untuk mewujudkan kemampuan atau keinginan seseorang menjadi segala sesuatu yang mampu dicapai oleh setiap individu. Kebutuhan dasar atau kebutuhan fisiologis. Kebutuhan keamanan atau kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan cinta atau kebutuhan untuk merasa memiliki dan dicintai. Kebutuhan harga diri atau kebutuhan harga diri. Kebutuhan aktualisasi diri atau kebutuhan akan aktualisasi diri.
Pendidikan berbentuk suatu sistem: Pendidikan dipandang sebagai suatu gagasan holistik yang mengatur upaya sadar untuk mendorong seseorang mencapai harkat dan martabat kemanusiaannya seutuhnya. Pendidikan berbentuk suatu proses: Pendidikan dipahami sebagai pelaksanaan upaya untuk mencapai tujuan tertentu dalam rangka mencapai harkat dan martabat manusia seutuhnya. Pendidikan mempunyai bentuk hasil: Pendidikan dipahami sebagai sesuatu yang diperoleh atau dimiliki seseorang setelah menyelesaikan suatu proses pendidikan.
Amnesty International Indonesia On X: “kenapa Hak Lgbt Harus Dilindungi? Orang Lgbt = Manusia. Hak Lgbt Adalah Hak Asasi Manusia! Sama Seperti Semua Orang, Lgbti Punya Hak Asasi Manusia Yang Setara Dan
Landasan filosofis: Landasan filosofis sebagai salah satu landasan dalam penyelenggaraan pendidikan dihubungkan dengan sistem nilai. Landasan sosiologis: mempelajari mekanisme interaksi sosial di lingkungan pendidikan dan lembaga pendidikan dengan lembaga di luar lembaga pendidikan. Fondasi Kebudayaan: Pendidikan dapat dipahami sebagai proses kebudayaan manusia. Kegiatan dapat berupa upaya yang dipikirkan, dirasakan, dan diinginkan orang.
Landasan psikologis: pendidikan mempelajari sifat dan mekanisme perkembangan dan kepribadian manusia, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut dan konsekuensinya terhadap proses pendidikan. Basis ilmu pengetahuan dan teknologi: salah satu misi pendidikan adalah melatih peserta didik untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Landasan antropologi: mempelajari dampak budaya terhadap pendidikan, mekanisme kerja budaya dalam pendidikan sebagai proses pengembangan potensi manusia.
Landasan Ideal: Pancasila Landasan Konstitusi: UUD 1945 Landasan Operasional: GBHN dan UUSPN (yang sekarang menjadi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Bab II, Pasal 3 “Pendidikan masyarakat dimaksudkan untuk mengembangkan keterampilan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang layak sehingga mencerdaskan kehidupan bangsa, ingin mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab”.
9 Jenis Pendidikan Menurut model manajemen, pendidikan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu; Pendidikan sesekali Pendidikan formal Pendidikan informal
Cari Tahu Yuk Peran Literasi Digital Dalam Perkembangan Pendidikan!
10 1. Pendidikan Informal Pendidikan Informal adalah suatu proses pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari, disadari atau tidak, umumnya secara tidak sistematik dan tidak teratur, diperoleh sejak lahir sampai meninggal.
11 2. Pendidikan formal Pendidikan formal adalah pendidikan yang berlangsung di sekolah pada umumnya. Seperti kita sekarang. Artinya, studi di lembaga pendidikan. Jalur pendidikan ini memiliki jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari taman kanak-kanak hingga universitas.
12 3. Pendidikan nonformal Pendidikan nonformal biasanya ditujukan bagi anak usia dini dengan pendidikan dasar. Bentuk kegiatannya antara lain TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) di masjid, kursus, dll. Bentuk kegiatan pendidikan informal juga dimungkinkan